Kerentanan Model Bisnis Gacha dan Live Service di Jepang
Menurut studi terbaru, sekitar 70% game gacha dan live service di Jepang tutup server sebelum mencapai usia tiga tahun. Penelitian ini mencatat data dari hampir 2.200 game berbeda, dengan puncak penutupan paling banyak terjadi pada tahun kedua setelah rilis.
Baca Juga:
Pemain Keturunan Indonesia Tinggalkan Man City demi Kuliah
Detail Data Studi
Dari total game yang dianalisis:
-
Sebanyak 1.541 game (±70,9%) berhenti sebelum memasuki tahun ketiga.
-
554 game tutup pada tahun kedua, menjadikannya tahun paling rentan.
-
Hanya sebagian kecil game yang bertahan lebih lama dibanding yang cepat tutup.
Penyebab Tingginya Angka Tutup Layanan
Beberapa faktor utama yang menjelaskan mengapa banyak game gacha dan live-service cepat berakhir, yaitu:
-
Kejenuhan pasar — banyak game serupa membuat persaingan sangat ketat.
-
Tuntutan konten tinggi — live-service menuntut pembaruan rutin agar pemain tetap terikat, meningkatkan biaya operasional.
-
Biaya pengembangan dan pemeliharaan — beban teknis dan finansial untuk mempertahankan game dalam jangka panjang sangat besar.
Dampak untuk Industri Game di Jepang
Angka “Hasil Studi Ungkap” ini menunjukkan bahwa model gacha dan live‑service sangat berisiko. Banyak studio mungkin akan berpikir ulang sebelum meluncurkan game baru jika tren kegagalan terus berlanjut.
Bagi pemain, fenomena ini berarti banyak game yang mulai mereka mainkan mungkin tidak akan bertahan lama, sehingga penting untuk lebih selektif mendukung game berbasis gacha.
Respon dari Developer dan Industri
Beberapa developer Jepang menyuarakan kekhawatiran bahwa era gacha mungkin telah melewati masa terbaiknya. Model ini semakin sulit dipertahankan karena persaingan dan biaya operasional tinggi.
Diskusi juga muncul tentang model monetisasi alternatif yang lebih berkelanjutan dan “ramah pemain” untuk menghindari siklus penutupan cepat.
Kesimpulan
Hasil Studi Ungkap bahwa sebagian besar game gacha dan live service di Jepang gagal melewati tahun ketiga sangat menyoroti risiko bisnis dalam genre ini. Angka ini menjadi peringatan bagi pengembang dan investor: keberlanjutan game jangka panjang tidak bisa dianggap enteng dalam ekosistem gacha yang sangat kompetitif.