Kedua raksasa memori dunia — Samsung Electronics dan SK hynix — menyatakan sikap hati‑hati terhadap ekspansi produksi DRAM. Mereka mengaku enggan menambah produksi besar‑besaran karena khawatir akan terjadi oversupply di masa depan.
Alasan Ketidakpastian Produksi DRAM
-
Samsung dan SK hynix kini mengutamakan profitabilitas jangka panjang daripada volume produksi. Produk kelas atas seperti memory untuk AI (misalnya HBM) dianggap lebih menguntungkan daripada DRAM biasa.
-
Karena banyak kapasitas wafer DRAM kini dialihkan ke produksi HBM, kapasitas untuk DRAM konvensional relatif dibatasi. Ini membuat keduanya memilih tidak memperbesar output sembarangan.
-
Mereka memprediksi bahwa jika produksi DRAM ditambah drastis sekarang — padahal permintaan bisa kembali turun — maka harga DRAM bisa jatuh dan merugikan.
Dampak di Pasar DRAM dan Industri Teknologi
Akibat sikap ini, beberapa hal terjadi di pasar global:
-
Pasokan DRAM tetap terbatas, sehingga harga modul RAM dan chip memory untuk PC maupun server tetap tinggi — bahkan melonjak.
-
Produsen PC, laptop, dan server harus menghadapi harga komponen yang tidak stabil dan sulit diprediksi.
-
Fokus perusahaan terhadap memory untuk kebutuhan AI, data center, dan high‑bandwidth systems membuat segmentasi pasar DRAM versus HBM semakin jelas.
Implikasi Bagi Konsumen dan Pelaku Industri
Bagi konsumen biasa (PC gamers, pengguna laptop, perakit PC), kondisi ini berarti:
-
Kemungkinan harga RAM dan modul memori tetap tinggi dalam waktu dekat.
-
Sulit bagi pabrikan hardware untuk menjamin stok dan harga murah seperti beberapa tahun lalu.
-
Upgrade komputer bisa jadi lebih mahal, apalagi bila membutuhkan memori besar (misalnya DDR5 dengan kapasitas besar).
Bagi perusahaan teknologi, server farm, dan penyedia layanan cloud/AI:
-
Mereka harus siap dengan harga memori yang tinggi jika ingin membeli dalam jumlah besar.
-
Bisa jadi mereka akan lebih fokus ke memory khusus (HBM) atau alternatif lain daripada DRAM konvensional.
Kenapa Oversupply Jadi Kekhawatiran?
DRAM pernah mengalami periode oversupply besar — ketika produsen memproduksi banyak chip sementara permintaan menurun. Akibatnya:
-
Harga DRAM jatuh drastis. Banyak produsen rugi.
-
Inventori menumpuk, dan perusahaan harus menyesuaikan kapasitas produksi.
Samsung dan SK hynix tampaknya ingin menghindari siklus buruk tersebut. Mereka mengukur risiko jangka panjang, bukan hanya merespon lonjakan permintaan jangka pendek.
Kesimpulan
Keputusan Samsung dan SK hynix untuk menahan laju produksi DRAM menunjukkan bahwa industri chip memory saat ini berada dalam masa sulit dan fluktuatif. Mereka memilih strategi konservatif demi menjaga stabilitas pasar dan profitabilitas.
Bagi konsumen dan industri teknologi global, ini berarti memori komputer kemungkinan tetap mahal dan pasokan tetap ketat setidaknya dalam beberapa waktu ke depan.